contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Jumat, 27 Agustus 2010

"Kita mau kemana Akira?". "Kita harus cepat keluar dari ruangan ini. Terlalu berbahaya jika kita terus berdiam disini". Akira memegang tangan Mikoto dengan erat, tak tau arah untuk kabur. Melewati ruangan yang berliku, hanya mengikuti kata hati. Semua ini tidak akan berakhir jika mereka tidak kabur dan yang berakhir hanyalah sebuah ketakutan. Ya...ketakutan yang akhirnya menjadi kenyataan.

Akira melihat celah disebelah kiri lorong yang dilewatinya. "Mikoto, kamu lebih baik sembunyi disini...akan lebih aman". Mikoto, tanpa cela menuruti apa yang dikatakannya. Mikoto yakin Akira akan baik-baik saja, yakin akan itu sepenuhnya. "Aku akan bersenang-senang dengan mereka". Sambil tersenyum sinis, Akira berbalik arah menuju pusat permasalahan. "Heei, para bocah nakal, Aku berpikir jika kita bermain sebentar karena aku melihat kalian sudah hilang kesabaran. and I think it will be fun". Mendengar ocehan itu membuat para "Samson" hilang kesabaran, blank minded.

Mereka menghujamkan pukulan, pisau tanpa ampun. Tapi Akira menghindar dengan tenang, namun sigap,cepat. Satu persatu Akira "membungkam" mereka dengan tanpa ampun juga. Mereka menjadi babak belur layaknya dihujam hujan batu. Seakan kekuatan, otot mereka berlima dan tambahan senjata tidak ada gunanya. Akira layaknya "Superman" pada malam itu. Kekuatan yang prima dari seorang pemuda.

"Ayo, sekarang sudah aman. Cepat!". Akira meraih tangan Mikoto dengan sigap beralri menuju jalan keluar. Mereka sudah kehabisan tenaga, tidak kuat untuk berlari lagi sampai pada akhirnya mereka berhenti pada suatu pintu besar. Dengan tenaga yang tersisa, Akira mendobrak pintu itu. Namun, semua itu hanya sia-sia. Pintu itu terlalu kuat. Akira melihat sekeliling, melihat barang yang bisa digunakan untuk mendobrak pintu. Dia melihat batangan besi yang cukup besar, panjang. "Semoga ini bisa membawa keberuntungan".

PRAAAAAAK......

Akhirnya pintu itu rusak dan bobol. Mereka masuk dan terkejut. Mereka berada di luar sekolah, tepatnya di halaman belakang dekat kantin. Dengan cuaca yang hujan lebat, mereka berdua pergi menjauh, keluar sekolah. "Ngomong-ngomong rumah kamu dimana?".Akira bertanya dan dari pertanyaannya itu sepertinya ia hendak ingin mengantarkan Mikoto pulang. "sebelah sini". 

Mereka pun sampai. Rumah yang besar dan indah bagi putri tunggal. "Terima kasih, Akira. Kamu menyelamatkanku hari ini. Aku tidak menyangka ini terjadi sebelumnya". Akira membalasnya dengan senyuman."Ada apa dengan tanganmu?"."Ini hanya luka ringan". Mikoto pun tersenyum. "Selamat malam, Akira. Semoga besok akan lebih baik". Mikoto berbalik, kembali ke "istana"nya. "Selamat malam juga, Mikoto". Akira pun memandang Mikoto sejenak dan berbalik arah. Menuju rumah sambil berpikir "Kenapa ini bisa terjadi?".

0
Selasa, 29 Juni 2010

Akira segera mendekat ke tempat harta karun itu. Harta ini memiliki macam-macam bentuk, ada yang berbentuk batangan biasa, ada yang berbentuk piramida, ada yang berbentuk koin, ada juga yang menyerupai binatang seperti katak, burung, ataupun gajah. Semua emas berukuran besar, namun yang membuat Akira penasaran mengapa harta yang sebesar dan semahal itu ada disini. "Ya tidak salah lagi ini harta karun milik kepala sekolah" Mikoto memecah keheningan. "Bagaimana kamu tau ini milik kepala sekolah?". "Kepala Sekolah pernah mengumumkan hartanya hilang dalam bentuk emas. Dan harga emas itu sangat mahal.". "Namun Kepala Sekolah tidak memberitahu secara mendetil harta karun yang bagaimana yang hilang.". "Tapi aku tahu karena emas itu".

Mikoto menunjuk sebuah emas berbentuk katak. "Emas itu adalah salah satu emas yang hilang dan merupakan emas kesayangan Kepala Sekolah dan biasanya terletak di meja kerjanya". Mikoto meyakinkan Akira dengan penjelasannya itu dan Akira pun yakin. Namun, tiba-tiba ada suara yang mendayu seperti langkah kaki. "Ayo sembunyi!!!!".

Di sana tampak 5 orang berjas hitam, memiliki badan yang besar bagaikan wrestler, pegulat. Mereka hendak mencari sesuatu dan yang dicari akhirnya ketemu, mereka berdua!!!. "Ada apa kalian datang kesini, pasangan muda". Akira segera memegang tangan Mikoto dan dengan cepat Akira menggendong Mikoto lalu kabur. Namun seorang dari mereka memegang kaki Akira dan mereka berdua jatuh. "Kau mau hendak kemana, anak ingusan. ooo, sepertinya kita lupa dengan gadisnya, ada apa denganmu gadis seksi?HAHAHA". Sepertinya tidak ada jalan lain bagi Akira untuk menghadapi mereka berlima, mereka yang berbadan bagaikan menara.

"Tutup semua omongan sampahmu itu, dan simpan di lubang d*burmu". "APAAA KATAMU!!!". Salah satu dari mereka meninju Akira, namun meleset. Tinjuan itu membuat dinding yang ada berada didekat Akira retak. Akira segera membalas namun dengan cara unik. Akira membiarkan dirinya menjadi umpan dan menyeret keparat ini kepada temannya sehingga mereka saling berjatuhan. Akira lalu merenggut Mikoto dan membawanya kabur.

"Kita mau kemana Akira................................

( Bersambung )

0
Sabtu, 17 April 2010

Sesampai di kelas, Akira yang mengikuti Mikoto dari belakang, menoleh kesana kemari, melihat segala kemungkinan. "Akhirnya, ini dia bukunya". Mikoto menemukan bukunya yang tinggal. "Terima kasih, Akira kamu telah menemaniku..........". "Tidak apa, sangat berbahaya bagi kamu untuk sendiri diruang gelap ini". Lalu Akira mengantar Mikoto keluar, dalam keadaan hujan lebat. "Sepertinya kita terkurung disekolah ini". "Akira, kenapa kamu datang kesekolah? apa ada juga sesuatu yang lupa kamu bawa?". "Tidak, aku kesini hanya untuk mencari ruang rahasia................". Yaaaaaaah, terbuka pula rahasia mengapa Akira datang kesekolah. "Ruang rahasia? sepertinya menarik. Bolehkah aku ikut menemanimu?". Akira tertawa kecil "Tapi kamu mau belajar dan.................". "Sepertinya ruangan yang kamu ceritakan sangat menarik. Bolehkan aku menemanimu?". Dengan nada sedikit memelas dan raut muka yang ingin memohon sangat, akhirnya Akira menuruti permintaan gadis ini.

"Ruangan rahasia itu sebenarnya kudengar dari murid-murid disini. Katanya di ruangan itu banyak menyimpan harta karun yang berlimpah". "Sepertinya kamu juga suka menyelidiki sesuatu selain suka berkelahi". "Hei, Aku tidak suka berkelahi, aku hanya ingin membela diri". Mikoto tersenyum-senyum mendengar jawaban yang dilontarkan Akira. Mereka begitu akrab dengan pembicaraan, sampai pada akhirnya mereka sudah berada di ruang guru. "Yaah, aku kira ruangan rahasia itu sangat tersembunyi, nyatanya ruang tersebut adalah ruang guru". "Jangan salah paham dulu, Mikoto. Ruangan itu ada di dalam ruang guru ini". Seperti biasa, Akira yang jago "menyelinap" ini membuka kunci pintu ruang guru yang mahal itu. "Ternyata kamu juga berbakat menjadi maling" Mikoto bercanda. Mereka masuk dan melihat celah yang menjadi kemungkinan untuk membuka ruang rahasia itu. Tiba-tiba Akira meneropong seperti biasanya. Dia membayangkan posisi orang yang berbicara didalam ruang guru 2 hari yang lalu. Akira berdiri ditempat itu dan mencoba untuk berpikir dimana mereka berdua keluar dari ruangan itu.  Lalu dia melihat pintu disebelah kanan badannya. "Kira-kira pintu ini akan tembus kemana?". "Oo, pintu itu tembus ke ruangan sebelah, ruang kepala sekolah". Akira membuka pintu itu dan memang betul apa yang dikatakan Mikoto, tembus ke ruang kepala sekolah. Namun ada suatu kejanggalan pada pintu itu. Pertama, pintu itu sangat tebal, mencapai 1.5 meter. Kedua, mengapa pintu itu dibuat tebal, apa untuk mempersulit penyelinap atau tidak? lalu apa gunanya pintu itu dibuat tebal kalau mudah ditembus penyelinap, buktinya Akira bisa membuka pintu tebal ini. "Ada apa, Akira. sepertinya kamu bermenung terus, kamu melihat bagian atas itu terus menerus". Iya, Akira memperhatikan bagian atas pintu yang berupa tonjolan seperti tombol. "Sepertinya bagian atas ada tonjolan". "Iya, sepertinya memang". Mikoto mendekat ke tubuh Akira yang ingin melihat tombolan itu. "Hei jangan terlalu dekat, Mikoto". "Aku juga ingin melihat tonjolan itu.................". Seketika tangan Akira terdorong oleh tangan Mikoto yang membuat tonjolan itu tertekan. Tiba-tiba pintu tersebut menipis dan pintu lain muncul disebelah kanan dinding, mengurung mereka berdua. "Apa yang terjadi......aku menjadi takut". Mikoto takut dan memeluk Akira. Ruangan yang mengurung mereka tersebut terasa menurun ke bawah tanah. Pintu akhirnya terbuka. "Tenang, kita pasti bisa mencari jalaaaaaan..............................". Akira berhenti menenangkan Mikoto, dilihatnya ruangan dimana mereka telah sampai, ruangan itu penuh emas, baik berupa koin maupun berupa batangan. "Sepertinya apa yang dikatakan mereka benar, Mikoto". Mikoto, menolehkan pandangannya ke arah emas itu."Ini kan.......harta karun yang hilang itu...............".

Akira segera...................................................................( bersambung )

0
Selasa, 13 April 2010

Di ruang kepala sekolah, David menceritakan semuanya. Menceritakan semua yang terjadi, walaupun rencana "sparing" itu sudah diketahui Akira sebelumnya. "Akira, dia adalah keponakanku, David. Dia sangat terkesan oleh cerita Yoshi sehingga menjadi semangat seperti ini". Perkenalan berlangsung cukup lama, dikatakan sebagai perkenalan karena mereka menceritakan panjang lebar pribadi masing-masing. Lekat dalam ingatan bahwa Akira akan menemui bahaya, namun sejauh ini baik-baik saja, tidak terjadi apa-apa. "Paman, sebaiknya David pergi dulu, karena ada hal yang harus dikerjakan". Pembicaraan hanya menyisakan dua orang, namun momen inilah yang sangat ditunggu. Apa lagi kalau bukan "Rencana" itu.

"Jadi mereka berencana melenyapkan kamu, lalu melengserkanku?". "Sepertinya begitu tuan, namun ada satu hal yang penting, saya menemukan kejanggalan". "Apa kejanggalan itu?". "Sepertinya di ruang guru mempunyai ruangan lain yang tersembunyi kira-kira jika ditilik dari bagian pintu, ruangan tersebut berada disebelah kanan". Akira meminta Sir Thompson untuk mengijinkannya melakukan lanjutan penyelidikan pada malam hari. Ide Akira disetujui penuh oleh kepala sekolah.

--------------------------------------------------------------------

Malam itu, terasa dingin angin bertiup kencang sekali. Dengan senter kecil ditangannya, Akira menyusuri bagian dalam sekolah artistik ini. Cukup mengerikan memang, ditambah banyaknya ukiran dan patung di setiap ruang. Akira mulai menuju ruang guru, ruang "misteri" itu. Tiba-tiba seseorang berteriak "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA". "Siapa disana?" dengan tenang dia menuju pusat "Ledakan" suara itu. Ternyata dia adalah MIKOTO."A,Apa yang kamu lakukan disini??" Akira bertanya dengan gugupnya. "Aah, ternyata kamu Akira, untung kamu ada disini, aku perlu bantuanmu". "Memangnya ada apa sehingga kamu datang kesini seorang diri?". "Sebenarnya aku lupa mengambil buku fisikaku, apalagi besok ujian". Akira kagum. Bagaimana tidak, dia rela pergi seorang diri ditengah badai hanya untuk mempersiapkan diri untuk ujian besok !!. "Ternyata kamu memang sempurna". Sontak keadaan diam, kata yang terlontar dari mulut Akira telah menyanjung hati bidadari ditengah badai. Mikoto membalasnya dengan tersenyum, manis sekali. Sepertinya Akira lupa akan "tugas"nya.

Sesampai.................................... ( bersambung ).

Sabtu, 10 April 2010

"Hai, kau anak baru itu, kan?". Seseorang menyapanya, menyapa Akira. "Ya, kenalkan namaku Akira"."Namaku David, aku bukan orang Jepang asli, aku orang Amerika, ibuku berdarah Jepang jadi aku bersekolah disini". David, dari parasnya dia memang orang blasteran, mukanya cukup gagah dengan badan tinggi semampai. Akira menerima perkenalan itu dengan baik. "Aku mendengar kabar dari Yoshi, kau juga hebat dalam beladiri, jadi aku tertarik menjadikanmu lawan Sparingku". Sial benar Akira hari itu, setelah mengalahkan 10 orang dalam hitungan beberapa menit, keesokan harinya, atau tepatnya hari ini dia tampaknya tidak bisa melaporkan hasil penyelidikan itu. "Tapi aku masih ada urusan, jadi....."."Aku tunggu sore nanti, sampai jumpa kalau tidak kau tidak akan mendapatkan apa yang kau dapatkan".

Akira menjadi sangat penasaran, perkataan terakhir yang diucapkan David tadi telah membius Akira. Akira, seorang indigo, tiba-tiba membayangkan pertemuan nanti sore, ketika itu dia membayangkan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penyelidikan yang dilakukannya itu. Sebegitu penting dia meneropong keadaan dirinya sedang dalam BAHAYA!!!!. Akira termenung dengan larutnya, dia berpikir ini saat yang tepat untuk melanjutkan penyelidikan itu, walau bahaya menghadang, apapun harus dilakukan untuk menyelamatkan sang Kepala Sekolah, dan kebetulan Yoshi tidak sekolah pada saat ini jadi itu tidak akan mengganggu penyelidikan ini. Yoshi, sahabat "pertama" Akira ini tidak sekolah karena sakit. Seseorang yang saking sakitnya, mungkin karena melihat "pertandingan" kemarin.

Sore harinya, di taman Sekolah St. Emperor, David sudah menunggunya. "Apa maksud perkataanmu tadi, aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan?". "Kau akan tau dengan sendirinya setelah kita bersenang-senang sebentar". Serangan tiba tiba dilancarkan oleh David, namun dengan sigap Akira menghindar. Akira mengambil tempat dibelakang David , namun David mengetahuinya. Gerakan David sangat cepat, sama cepat dengan Akira. Sengitnya pertarungan, sampai-sampai mereka tidak tau mereka menjadi bahan tontonan oleh murid lain. David melancarkan serangan bertubi-tubi, namun serangan dengan cepat dicegat Akira, tangan David dikunci pada saat dia meninju Akira dari depan, David memutar tangannya dan meninju Akira. Ternyata David hanya meninju ANGIN!!!!. Akira menendang kaki David hingga jatuh tersungkur ketanah.

Pertarungan akhirnya berakhir."Sebenarnya kamu siapa?" tanya Akira.Penonton yang menyaksikan pertunjukan dadakan itu sontak histeris. Gerakan indah mereka telah menghibur murid-murid pada saat itu, termasuk Kepala Sekolah, Si Cantik nan Anggun,Mikoto, Miyagi dan juga lainnya."Aku hanya menguji cara bertarungmu, kamu sangat hebat, soal masalah itu sebaiknya di ruang Kepala Sekolah". "Kamu sangat keren sekali,Akira. Namun yang terpenting kalian menghibur kami semua" Mikoto menambahkan. Sontak Akira berpikir, ternyata Mikoto menyukai "pertarungan". Padahal, dia adalah ketua klub sosial, klub yang mengutamakan persahabatan untuk menyelesaikan masalah. Akira berkesimpulan bahwa pertarungan ini sengaja dibuat. Dan Akira tau siapa yang membesarkan masalah "10:1", sehingga semua orang penasaran. Ya
siapa lagi kalau bukan YOSHI, si mulut ember itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di ruang kepala sekolah, .......................................( bersambung )

0
Sabtu, 27 Maret 2010

Sesampai dikelas, Akira segera berpikir keras, memutar otak untuk mengahadapi rencana tersebut. Seperti yang diketahui, seseorang yang misterius bersama pengawalnya berencana melenyapkan Akira. Dengan lenyapnya Akira, otomatis jalan untuk melengserkan kepala sekolah sangat besar.

"Heeei !!!, kamu kelihatan bingung, Akira" teriak Yoshi, teman karib yang penasaran dengan sobatnya ini. "Tidak aku hanya memikirkan sesuatu"."Haha, coba kutebak, kamu menyesal karena masuk ekskul sepakbola,kan?, atau kamu memikirkan Mikoto, yaaa Aku tau dia memang cantik dan manis tapi kurasa kamu....". "Sudahlah kamu sama sekali tidak membantu.". "Hei, apa maksudmu kamu bahkan belum menceritakan masalahmu.". "Maaf, tapi sebaiknya kamu tidak perlu tau". Mendengar Akira bicara seperti itu, Yoshi akhirnya meninggalkan Akira, tentunya dengan perasaan kesal. Namun Yoshi masih penasaran apa yang dipikirkan oleh Akira dan kelihatannya dia adalah orang yang sangat peduli dengan Akira yang ekspresinya seperti orang gelisah.

Sepulang sekolah, Akira bergegas menuju ruang kepala sekolah untuk menyampaikan informasi yang didapatnya itu. Tanpa sadar, Yoshi, teman yang peduli ini mengikutinya dari belakang. "Sepertinya anak itu tidak normal" kata seorang murid cewek yang melintas dekat dengan Yoshi, menanggapi kelakuannya itu.
Yoshi yang mendengarkan perkataan itu tersinggung dan marah, menampakkan batang hidungnya sambil berteriak "Hei, jaga perkataanmu, manis". Akira terkejut dan melihat Yoshi. "Apa yang kamu lakukan disini?". "Tidak ada, kalau kamu, apa yang kamu lakukan di depan ruang kepala sekolah?". "Apa aku kan mau pulang,  bukannya jalan keluarnya lewat sini?" sambut Akira dengan bohongnya. "Hei, bukannya jalan keluar dari sekolah lewat depan" . "Aaaa, iya ya maaf aku lupa". "YAAAAAAAAAAH dasar anak baru".

Akira pun terpaksa pulang bareng dengan Yoshi. Yoshi yang masih penasaran, bertanya "Sebenarnya kamu ini ada masalah apa,sih?". Akira hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Yoshi. "Sebenarnya kamu berasal dari mana? apa hubunganmu dengan Kepala Sekolah?, kamu kelihatan sangat akrab dengannya saat bertemu.
Dengan cerewetnya, Yoshi bertanya panjang lebar, sepanjang lautan, selebar ombak . Akira tetap diam tanpa kata.

Tiba-tiba, sekolompok orang datang. "Heeeeei, sepertinya anak-anak ini santapan enak bagi kita". Dari perkataan yang terlontar jelas bahwa sekelompok orang ini bukanlah orang yang bersahabat. Mereka berjumlah 10 orang, masing-masing mempunyai senjata di tangannya. Berjenis-jenis senjata, ada yang membawa katana, ada yang membawa kapak, tongkat, pisau dan lain-lain. Akira memperhatikan mereka satu persatu. Akira, merupakan anak indigo, dengan kekuatan vision yang tinggi dan juga seorang yang menguasai MMA ( Mixed Martial Arts ). Total sudah 10 beladiri yang berhasil dikuasainya. Karate, Taekwondo, BJJ ( Brazilian Jiu-Jutsu ), Taijutsu, Capoeira, Judo, Silat, Ninjutsu, Aikido hingga Muay Thai dikuasainya dalam kurun waktu 8 tahun, sangat singkat bagi seorang pemuda seperti dia. Dengan pergabungan kekuatan itulah Akira berani berkata "Jika kalian berani menyantap kami, tunjukan rahangmu yang besar itu bahwa kalian memang pantas menyantap kami". "Jaga ucapanmu, anak pelacur, kau akan MATI!!!!". Mereka menyerang dua sekawan itu. Namun Akira dengan kecepatan bagaikan kilat meladeni mereka. Mereka tidak melihat gerakan Akira yang begitu eksplosif. Secara tidak sadar, mereka berhenti bergerak, tidak tau apa yang terjadi. Badan mereka seketika lumpuh, senjata yang mereka gunakan tidak ada gunanya. Yoshi pun ikut "lumpuh" melihat gerakan Akira yang sangat atraktif, namun mematikan. "Semua sendi pergerakan kalian sudah aku lumpuhkan, tapi jangan khawatir semua itu akan hilang dalam waktu 6 jam. Efek yang ditimbulkan, kalian akan mengalami kejang-kejang setelah 6 jam". Akira pun pergi, tidak menghiraukan temannya, Yoshi.
"Heeeeeeeeeei bagaimana bisa kamu melakukan itu?". Akira pergi tanpa jawaban, memenangkan pertarungan yang "tak seimbang" itu.

0
Selasa, 23 Maret 2010

Akira bangun dari tempat tidurnya, di rumah kecil yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah yang besar. Akira mulai bersiap-siap berangkat untuk menimba ilmu dan juga untuk menggali informasi tentang adanya dugaan politik korupsi dalam upaya menjatuhkan kepala sekolah. Semua perlengkapan yang ada di tas ransel Akira berbaur satu sama lainnya. Buku Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika yang bercampur dengan kamera, handphone,Air Raja dan juga pisau kecil. Di pagi yang terbilang sangat "malam" itu, dia berlari kencang untuk segera ke sekolah.

Sesampai di sekolah, Akira, Remaja berbakat ini menyelidiki ruang guru. Bagaimana dia bisa masuk ke ruangan guru? dia mempergunakan pisau kecil yang dibawanya untuk mencongkel pintu mahal tersebut. Pintu tersebut memang terbilang mahal karena terbuat dari emas murni. Bayangkan, hanya pintu!!!!  "Sekolah yang cukup boros untuk standarnya". Akira memasuki ruang tersebut dan memeriksanya setiap sudut ruangan, dan hasilnya NIHIL.

Setelah penyelidikan tersebut, pagi menjadi cerah, murid mulai berdatangan, Akira kembali memperbaiki pintu tersebut dengan cepat. Akira menggunakan campuran Air Raja, air campuran Asam Klorida dan Asam Nitrat, suatu cairan yang mengukur kadar emas untuk memastikan emas tersebut tidak rusak. Setelah semua selesai, Akira mendengar suara di dalam ruangan guru tersebut.Bagaimana bisa pintu terbuat dari Emas bisa membuat Akira mendengar suara tersebut? karena Akira tidak menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Emas yang diberi air raja tadi tidak terlumuri semua. Namun itu tidak membuat Akira memperbaikinya, namun semakin penasaran dengan suara tersebut. "Semua telah selesai, semua rencana kita akan berjalan nanti, tolong rahasiakan rencana ini, sebagai Bodyguard, kamu harus melindungiku, dan jika rencana ini berhasil, kita akan menjadi kaya raya". "Baik, Tuan." ."Aku mendengar bahwa ada murid baru disini, dan sepertinya dia sangat dekat dengan bajingan itu, aku ingin kau untuk menyelidikinya besar kemungkinan Si Brengsek itu menyewa dia untuk menjadi pelindungnya, karena dia merupakan mantan anggota E.A.A, semua agen yang dididik di organisasi tersebut sangat berbahaya dan aku tidak nigin sesuatu hal buruk akan terjadi.".

Akira mendengarkan pembicaraan tersebut. Pertanyaan mulai menyeruak dibenak Akira, Mengapa mereka ada diruangan tersebut?, Apa yang mereka rencanakan?, Darimana mereka tau bahwa saya adalah "tangan kanan" Bapak, apalgi mengetahui bahwa Sir Thompson merupakan mantan anggota E.A.A?. Akira segera menjauh dari ruangan tersebut. Akira segera menyusun rencana untuk segala kemungkinan yang terjadi, melawan "musuh nyata"nya itu.

Sesampai di kelas...........................................( Bersambung )

Minggu, 21 Maret 2010

Dengan terkesima Akira menatap lama Mikoto, pemimpin Social Club. Yoshi menepuk punggung Akira. Seketika Akira tersadar dari mimpi indah bersama peri di siang bolong. "Hei, seorang gadis populer sedang bertanya kepadamu, apa kamu sadar apa yang kau lakukan tadi kanu membuat kami semua malu" tanya Yoshi berbisik. " Namamu Akira bukan, kenalkan namaku Mikoto Tsuyama, ketua klub social ". Mikoto mengulurkan tangannya yang lembut kepada Akira. Dengan gugup Akira membalasnya, membuat Mikoto tersenyum. Seseorang berteriak dari kejauhan "Mikotooooooo, dimana kamu............, Aku mencarimu".

Miagi Matsumoto, kawan akrab Mikoto datang ke kelas. "Hei, aku mencarimu kemana-mana, ternyata kamu ada disini"."Maaf, aku kesini ingin menawarkan Akira menjadi anggota klub sosial"."Akira?". "Ya, Dia merupakan murid baru disini". Akira memotong pembicaraan tersebut "Maaf, sebenarnya saya tertarik masuk klub sosial, tapi.......". Mikoto balik memotong pembicaraan "Tidak apa. Merupakan hakmu untuk memilih ekskul yang kamu suka". Mikoto seakan mengerti bahwa Akira pasti menolak ajakannya. "Semoga kita bisa berteman baik" sambung Miagi.

Pada saat jam pulang, Akira langsung pergi ke kantor kepala sekolah. "Permisi". Sir Thompson Nakajima menyambut kedatangan Akira dengan segelas teh. "Teh memang minuman menyehatkan" Sir Thompson memulai pembicaraan. Tanpa basa-basi, Akira menceritakan maksudnya untuk menemui "Bapak"nya ini. "Saya ingin mengetahui data lebih lanjut tentang semua staf dan guru yang ada disini". "Tunggu sebentar...".

"Ini data yang kamu butuhkan. Buku ini berisi tentang semua yang kamu butuhkan pada saat penyelidikan. Mulai dari Informasi umum para staf sampai pada Curiculum Vitae masing-masing guru". "Buku ini sangat tebal, mungkin kamu akan kesulitan, namun buku ini sangat berguna bagimu".

Akira menyimpan buku itu kedalam tas ranselnya. "Bagaimana hari pertamamu sekolah, nak?, Bapak berani bertaruh padamu, kamu sudah menemukan cinta sejatimu, hahahaha" . "Bapak, mohon jangan seperti itu". "Buktinya, mukamu tampak memerah, haha dasar anak muda". "Saya akan memulai penyelidikan besok" balas Akira yang mengalihkan pembicaraan. "Baiklah, anak muda, namun ada satu hal yang ingin bapak sampaikan kepadamu, jika kamu merasa tidak nyaman disini, kamu boleh menyampaikan ketidaknyamananmu kepada bapak, ingat statusmu adalah sebagai anak angkatku disini, jadi kamu boleh menggunakan sedikit hakmu itu". Akira pun pamit kepada kepala sekolah dan siap memulai penyelidikan pertamanya itu.

0
Rabu, 17 Maret 2010

Akira, sang agen memulai hari pertamanya di St. Emperor. Selain belajar layaknya murid pada umumnya, Akira mulai menjalankan pekerjaannya. Namun karena dia murid baru, suatu kewajiban baginya untuk memperkenalkan dirinya di hadapan kelas. Seisi kelas 11 jurusan Sains 3 mendengarkannya dengan seksama.
Akira dengan sempurna memperkenalkan dirinya kepada teman barunya dan juga guru. Setelah pengaturan tempat duduk, Akira duduk disebelah Yoshi Hamimura, teman yang kelak akan sangat membantunya.

Semua teman barunya sangat akrab dengannya. Satu persatu mereka menawarkan Akira untuk masuk kedalam Ekstrakulikuler yang mereka senangi. Mulai dari Basket, Anggar, Tea Club ( di Jepang, Ekskul ini cukup populer ), English Club,  bahkan Ekskul Ballet. Akira dengan canggung menolak ajakan mereka. "Apa ada ekskul sepakbola disini ?". " Apa?! Sepakbola..........ekskul yang memalukan, ekskul yang tidak akan menyumbang prestasi". " Tapi saya sangat hobi bermain sepakbola"." terserah kamu sajalah, yang penting jangan mengikuti kegiatan yang memalukan, hahahahha.......". Akira tau mereka hanya bercanda. ya...memang bercanda.

Namun dengan seketika suasana hening. Suara sepatu hak tinggi yang menggetarkan hati. Semua pria.....maksudnya laki-laki menoleh ke arah pintu kelas. Seorang cewek....maksudnya wanita masuk kedalam kelas. Seseorang yang sangat dikagumi dan populer di sekolah yang populer juga. Dengan wajah bagaikan malaikat atau peri, namun wajah tersebut boleh dikatakan gabungan keduanya, Malaikat dan Peri.
Tubuh ideal bagi seorang wanita seumurannya, rambut panjang hitam bersih, kaki jenjang dan juga mata yang lentik yang dipadu wajah ramah. Mikoto Tsuyama, Ketua Social Club, Klub paling populer dan disegani di sekolah menawarkan Akira untuk menjadi anggotanya. Dengan wajah yang tampak mengagumi keindahan wanita ini, Akira hanya bisa bengong. Seisi kelaspun juga bengong ( Hening Mode:On ).......................







Penulis : Maaf gambar yang menggambarkan Mikoto SANGAT SULIT DICARI!!!!!. tolong dipahami.

Senin, 15 Maret 2010



"Perbuatan adalah Kekuatan"

itulah kalimat pertama yang dilihat Akira, sang Agen ketika menjejakkan kaki di St.Emperor. Sekolah dengan taraf  Internasional yang terletak di Kobe, Jepang. Kesan pertama yang ditangkap Akira selain kalimat tersebut adalah gedung sekolah tersebut sangat artistik. Ukuran besar gedung yang dikelilingi oleh taman dan pohon lebat nan rindang menambah indah sekolah ternama ini. Gedung megah nan artistik yang sangat kontras dengan gedung besi nan canggih. Lingkungan yang berbeda yang akan dijalani nantinya.

Sir Thompson Nakajima, Kepala sekolah mengajak Akira melihat isi gedung. Total terdiri dari 21 kelas, 5 laboratorium, 1 ruang kesehatan, kantor kepala sekolah dan tidak lupa juga 3 Ruang Olahraga indoor ( Renang, Anggar dan Basket ). Sedangkan dibagian luar, selain taman, juga ada Lapangan Sepak Bola, Tennis dan Voli. 

Namun yang membuat Akira tertarik adalah salah satu gedung yang terpisah dari gedung utama St. Emperor.
"Gedung disebelah situ, apakah termasuk gedung kepunyaan sekolah,Tuan?"."Sudah berulang kali jangan memanggil saya tuan, anggap saja saya Ayahmu.............Yaa..itu adalah gedung sosial, gedung yang membanggakan bagi kami.".Bukan tanpa alasan, karena dari sinilah kalimat yang tertera didepan sekolah tercipta. Ide yang brilian dari pemikiran cerdas anak klub sosial. Kata-kata itulah yang membuat Akira berbuat sesuatu yang luar biasa nantinya.

Selasa, 09 Maret 2010

Pagi yang cerah, namun gelap bagi Akira. Kehidupan yang tanpa pergaulan dilaluinya hari demi hari. Terkurung dalam gedung besi penuh teknologi tinggi. Dia bukanlah seorang yang kaya, namun dia kaya akan bakat. Ya........bakat yang diajarkan oleh orang-orang yang terkemuka di masing-masing bidangnya.

E.A.A, itulah nama organisasi orang-orang tersebut. Enigmatic Agent Association, itulah kepanjangan dari organisasi itu. Dilihat dari namanya, tentu kita akan berpikir bahwa organisasi ini adalah organisasi para agen atau intel untuk memecahkan suatu misteri yang belum terpecahkan, atau untuk memecahkan teka-teki, puzzle kehidupan. Ya, setiap kehidupan adalah puzzle yang harus disusun.

Akira beranjak dari tempat tidurnya, mandi dan siap menjalani tugas. Namun sejak saat itulah kehidupan Akira berubah. Akira disewa oleh seorang kepala sekolah terkenal bernama Sir Thompson Nakajima. Kepala Sekolah yang merupakan keturunan Inggris-Jepang.

St. Emperor, merupakan sekolah yang dikepalai beliau. Sekolah ini merupakan sekolah yang terkenal akan fasilitas dan kemampuan murid yang diatas rata-rata. Namun ternyata banyak masalah yang terjadi disana.

Korupsi, politik busuk, segala bentuk kejahatan kerah putih ada disana, membuat sang kepala sekolah gerah sekaligus curiga karena banyak tanda-tanda akan adanya penggulingan kekuasaan.

Jabatan sebagai Kepala Sekolah sangat penting apalagi sekolah tersebut sangat terkenal di Dunia Internasional. Dan juga mungkin tujuan lainnya ialah dengan penggulingan kepala sekolah, Kepala Sekolah dengan bebas dapat memimpin sekolah dan menyalahgunakan hak tersebut untuk mengendalikan murid sekolah tersebut atau istilahnya adalah " Brain Wash ".

 E.A.A bukanlah organisasi yang dengan gampang dengan tawaran tersebut. Apalagi organisasi ini merupakan organisasi yang mengurus masalah misteri, bukan penyedia bodyguard. Namun Akira menyetujui tawaran tersebut. E.A.A tidak bisa menahan keinginan " Anak Emas "nya tersebut. Keinginan kuat Akira untuk keluar dari Gedung Besi sangat kuat. Akhirnya tercapai kesepakatan tersebut.

Bagaimana bisa Sang Kepala Sekolah tersebut mengetahui organisasi ini ?. Memang tidak aneh, karena Sir Thompson merupakan mantan anak didikan dari E.A.A, sebelum direkrut oleh pemerintah internasional sebagai salah satu duta perdamaian. Selama ini ternyata Beliau memantau Akira dengan intensif, pemikiran yang matang dari seorang pemimpin yang tau akan terjadinya masalah kelak. Hidup yang baru bagi seorang Anak yang memiliki banyak kelebihan. 

Senin, 08 Maret 2010

Dunia memang penuh realita, tak terpungkiri bahwa misteri yang ada di dunia ini sebenarnya tidak terbatas. Dengan tidak membatas - batasi misteri tersebut, semua orang tentu ingin mengetahui kebenaran yang terkandung didalamnya.

Masalah menarik memang jika ditilik dari perspektif bahwa misteri adalah masalah yang tidak terselesaikan. Sebenarnya pernyataan itu SALAH!!. Apalagi kita mengatakan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar, THERE IS A WAY TO SOLVE THE PROBLEM, Right?

Dari sinilah sebagai penulis, ataupun blogger ingin menciptakan sebuah cerita tentang seorang remaja sekolah menengah kenamaan. Remaja ini berkecukupan karena ternyata dia adalah seorang AGEN!!!.Dan dengan ini saya akan menceritakan kisahnya.






0

Mengenai Saya

Seorang filsuf ( cieah ) yang mau menulis apa saja dan hobi bermain sepak bola dan games.dan satu lagi, masih JOMBLO lho...